16.11.22

Pelajari Strategi Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro Kunjungi Toko KeMANGI

Semarang - KeMANGI. Para mahasiswa Program Studi Informasi dan Hubungan Masyarakat Sekolah Vokasi (SV) Universitas Diponegoro (UNDIP) berkunjung ke Toko KeMANGI, dalam rangka mempelajari strategi pemasaran dan bisnis yang diterapkan KeMANGI sehingga berhasil menjual produk-produk mangrovenya hingga ke luar negeri. Kunjungan yang dilakukan oleh lima orang mahasiswa tersebut, dimulai dari pukul 13.00 - 15.00 WIB. (4/10/2022).

“Sebelumnya, kami pernah melihat postingan Toko KeMANGI yang berhasil menjual batik mangrove hingga ke luar negeri," kata Tiara. "Dari situ, kami tertarik dengan strategi pemasaran dan pengembangan bisnis yang diterapkan Toko KeMANGI, yang hasilnya akan kami gunakan sebagai pemenuhan tugas UTS kami,” lanjutnya.

Anggoro D. B. Saputro (Staf Manajer Operasional) menjelaskan bahwa Toko KeMANGI merupakan toko daring dari KeMANGI, untuk memasarkan aneka produk olahan mangrove bukan kayu.

"Kami berafiliasi dengan KeSEMaT, IKAMaT, KeMANGTEER dan KeAMaT untuk mempopulerkan produk-produk mangrove bukan kayu dari Indonesia ke dunia, yang sesuai dengan visi dan misi kami dalam upaya pelestarian hutan mangrove di bumi," tambah Anggoro. 

Paspha G. M. Putra (Manajer Humas) mengatakan bahwa selain melalui website sendiri, KeMANGI juga memasarkan produknya melalui berbagai platform di media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Shopee.

"Hal inilah yang membuat produk-produk mangrove kami banyak dikenal, tak hanya di dalam negeri saja bahkan hingga ke manca negara," terang Paspha.

Para mahasiswa SV mengatakan bahwa mereka baru pertama kali melihat produk-produk olahan dari mangrove. Selama ini, mereka berpikir bahwa mangrove hanya dapat berfungsi dari sisi ekologi saja, sehingga tidak mengetahui pemanfaatannya dari sisi ekonomi.

“Saya baru pertama kali melihat jajanan, kopi dan batik mangrove. Saya tertarik dengan batik mangrove karena memiliki motif yang berbeda dengan batik yang biasa saya lihat di pasaran,” kata Syahla. “Saya memiliki keinginan untuk dapat magang di KeMANGI karena saya ingin belajar cara memasarkan produk mangrove yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi,” lanjutnya.

Para mahasiswa SV mengatakan bahwa mereka kagum dengan upaya KeMANGI dan afiliasi mangrovenya yang konsisten melestarikan hutan mangrove di Indonesia selama hampir 21 tahun ini. Keseluruhan kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan foto bersama. (ADM/ADBS/AP).

No comments:

Post a Comment