“Senang sekali, kami dapat kembali membantu mitra kami, kali ini TEHR 2023 yang menanam 232 bibit mangrove," kata Bambang Jati Laksono (Staf Manajer Humas dan Lapangan). "Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program Adopsi 1.000 Bibit Mangrove yang sudah dilaksanakan kemarin,” lanjutnya.
Sebagai informasi, bibit mangrove yang ditanam dan dipantaukan oleh KeMANGI merupakan sumbangan dari para peserta TEHR 2023 yang berniat menghapus jejak emisi karbon yang dikeluarkan pada saat kegiatan berlangsung.
"Kegiatan TEHR 23 menghasilkan emisi karbon. Untuk itulah, pihak panitia berniat baik untuk menghapus jejak emisi karbon tersebut dengan cara melakukan penanaman mangrove, mengingat mangrove dapat menyimpan karbon hingga lima kali lebih besar daripada tumbuhan di darat," terang Bambang.
KeMANGI memiliki komitmen untuk terus mendampingi masyarakat yang ingin menunjukkan rasa kepeduliannya terhadap mangrove. Hasil kelulushidupan penanaman dan pemantauan bibit mangrove tersebut juga dapat diakses publik secara real time di website KeMANGI.
“Harapan saya, di masa mendatang, setiap kegiatan yang menghasilkan emisi karbon, akan dapat dinetralkan dengan skema Adopsi Mangrove, yaitu penanaman dan pemantauan mangrove," ujar Bambang. "Kami juga akan memberikan sertifikat Adopsi Mangrove kepada mitra kami yang mengikuti program ini, sebagai bukti bahwa mereka sudah berkontribusi dalam penghapusan emisi karbon di bumi," lanjut Bambang.
Pada kesempatan ini, KeMANGI telah berhasil menanamkan 232 bibit mangrove di hamparan pesisir pantai SMC Jateng. Pemilihan lokasinya, berdasarkan jenis substratnya, yaitu lumpur berpasir. Jenis substrat ini, cocok sebagai habitat mangrove jenis Rhizophora.
Keseluruhan kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 - 12.00 WIB berjalan dengan baik dan lancar, yang ditutup dengan dan pengambilan foto untuk dokumentsi dan pembuatan laporan kegiatan. (ADM/BJL).
No comments:
Post a Comment