24.9.22

Kaya Senyawa Obat, Buah Rhizophora Diolah Jadi Kopi Mangrove

Semarang - KeMANGI. Rhizophora merupakan mangrove yang umum ditemukan di kawasan pesisir Indonesia. Salah satu jenisnya, yaitu Rhizophora mucronata terlihat dominan di Semarang. Warga pesisir Semarang, yaitu Ferry Agung Intiasmara (Ferry) berhasil memanfaatkan buahnya menjadi produk minuman kopi mangrove. Berawal dari inisiatifnya meracik kopi dengan bubuk buah Rhizophora, maka terciptalah kopi mangrove yang kaya senyawa obat sehingga baik untuk kesehatan tubuh.

Mile, L., dkk (2021) menyatakan bahwa hasil uji kimiawi buah mangrove jenis R. mucronata yang berasal dari Desa Langge Kabupaten Gorontalo Utara mendapatkan hasil kadar air 52,38 %; kadar abu 0,22 %; kadar lemak total 2,33 %; kadar protein 6,85 % dan karbohidrat 30,30 %.

Untuk senyawa bioaktif yang teridentifikasi, yaitu flavonoid, saponin, tanin, tripertenoid dan steroid serta senyawa fenol hidroquinon. Untuk itulah, dia menyarankan bahwa buah mangrove R. mucronata memiliki peluang untuk dapat digunakan sebagai alternatif sumber bahan pangan serta memungkinkan dijadikan sebagai bahan pengobatan alami (anti bakteri, anti kolesterol, anti hiperlipidemia, anti virus, anti diabetes, anti radang dan anti kanker) dan sumber antioksian.

“Berawal dari teman-teman nelayan saya dan saya yang suka kopi, setiap hari setelah melaut, kami selalu menikmati kopi hitam untuk menambah stamina," kata Ferry. "Setelahnya, saya bersama istri mencoba meracik kopi dengan campuran bubuk kopi robusta dengan bubuk buah mangrove. Maka, terciptalah kopi mangrove yang menurut saya dan teman-teman nelayan dapat menambah stamina," lanjutnya.

Inovasi tersebut menarik perhatian dari beberapa pihak, salah satunya Indonesia Power (IP) Semarang. Bekerja sama dengan KeSEMaT, program Corporate Social Responsibility (CSR) IP Semarang mulai mendampingi Ferry sejak 2019 untuk menciptakan Kopi Mangrove Arjuna, sesuai dengan nama kelompok pengolah kopi mangrove yang diketuai Ferry, yaitu Arjuna Berdikari. 

Setelah terbentuk, kelompok Arjuna Berdikari yang merupakan warga binaan KeSEMaT dan IP Semarang mulai mengembangkan produk kopi mangrove tersebut agar dapat dikenal masyarakat. Penyediaan alat produksi, penelitian kandungan kopi mangrove, P-IRT dan pemasarannya juga mendapat dukungan sepenuhnya dari KeSEMaT dan IP Semarang.

“Hasil uji cemarannya, dibawah ambang batas maksimal kopi,” jelas Ir. Diah Kartikawati, M.Si., selaku peneliti dari Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang, yang membantu riset Kopi Mangrove Arjuna. “Jadi, dapat disimpulkan bahwa olahan produk kopi mangrove ini, aman dan layak untuk dikonsumsi, sesuai dengan standar yang berlaku,” tambahnya.

Faiz Ghoffar Ardani, selaku Presiden KeSEMaT berharap dengan program CSR kopi mangrove ini, maka akan dapat meningkatkan perekonomian warga pesisir Semarang, terutama kelompok Arjuna Berdikari.

"Pada tahun 2022 ini, kami fokus kepada pengemasan dan pemasarannya," kata Faiz. " Pada tahun berikutnya, kami akan mempertahankan kualitasnya agar tetap terjaga," pungkasnya. (ADM/ADBS/AP).

No comments:

Post a Comment