15.6.23

Serap Jejak Karbon di Bumi, Pengadopsi Mangrove dari Jakarta Adopsi 48 Bibit Mangrove

Semarang - KeMANGI. Minat masyarakat untuk melakukan upaya pelestarian hutan mangrove di Indonesia, nampaknya semakin hari semakin meningkat. Hal ini, diakui oleh Anggoro D. B. Saputro (Staf Manajer Operasional) yang mengatakan bahwa kesadaran masyarakat dalam mengurangi keberadaan jejak karbon di bumi dengan kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove melalui program Adopsi Mangrove mengalami peningkatan yang signifikan. (25/5/23).

 "Hampir setiap bulan, KeMANGI dihubungi mitra yang tertarik ikut program Adopsi Mangrove," kata Anggoro. "Bahkan hari ini, Mas Leonardus Herwindo mengadopsi 48 bibit mangrove sebagai upaya ikut berkontribusi mengurangi jejak karbon di bumi. Kami membantu menanam dan memantaunya di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng)," tambahnya.

Bambang Jati Laksono (Staf Manajer Humas) yang membantu menanamkan bibit mangrove tersebut di SMC Jateng merasakan rasa senangnya bahwa saat ini, sudah mulai terasa perubahan pola pikir masyarakat yang meyakini bahwa mangrove merupakan sumber daya alam pesisir yang penting untuk dijaga kelestariannya, mengingat perannya yang sangat besar dalam mengurangi dampak bencana alam di pesisir, terlebih kemampuannya dalam menyerap jejak karbon di bumi hingga lima kali lebih besar daripada pohon lainnya.

"Pagi hingga siang ini, saya membantu menanam dan memantaukan 48 bibit mangrove dari Mas Leonardus Herwindo, seorang pengadopsi mangrove dari Jakarta," ujar Bambang. "Saya berharap, hal baik ini menjadi contoh bagi masyarakat lainnya, agar mau menjadi pengadopsi mangrove seperti Mas Leonardus," tambahnya.

Bibit mangrove jenis Rhizophora atau Bakau ditanam di SMC Jateng yang saat ini mengalami degradasi lahan. Di kawasan ini, telah terjadi alih fungsi lahan mangrove menjadi pertambakan, pemukiman. daerah industri bahkan jalan tol sehingga merusak habitat asli mangrove.

"Masih diperlukan lebih banyak lagi kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove di SMC Jateng, mengingat mangrove di sini telah rusak ditebangi untuk pertambakan di masa lalu," jelas Bambang. "Dengan program Adopsi Mangrove, selain akan membantu memulihkan SMC Jateng dari kerusakan pesisir yang bisa semakin parah, juga akan dapat membantu menyerap jejak karbon di kawasan sini, sehingga kedepannya diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi efek pemanasan global di bumi," pungkasnya. (BJL/ADM/AP).

No comments:

Post a Comment