5.7.24

Bisa Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Hasil Pemantauan Adopsi Mangrove KeMANGI Juni 2024: Persentase Kelulushidupan Bibit Mangrove WRI Indonesia di SMC Jateng Capai 100%

Semarang - KeMANGI. KeMANGI kembali melakukan pemantauan mangrove di SMC Jateng untuk memantau bibit mangrove hasil program Adopsi Mangrove dari WRI Indonesia yang ditanam delapan bulan yang lalu. (20/6/2024).

Sebanyak 34 bibit mangrove yang sudah ditanam berhasil tumbuh baik, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 31,25% dari tinggi awal penanaman. Sementara itu, persentase kelulushidupannya mencapai 100% dengan perakaran akar tunjang yang kompak.

“Program adopsi mangrove ini dapat menjadi sarana bagi individu atau lembaga yang ingin ikut serta berkontribusi dalam penanaman dan pemantauan mangrove namun terbatas dengan kondisi dan waktu,” kata Bambang Jati Laksono (Staf Manajer Humas dan Lapangan). "Mangrove yang ditanam, nantinya akan berfungsi sebagai perangkap sedimen, pencegah intrusi air laut, dan penghapus jejak emisi karbon di bumi,” lanjutnya.

Lokasi penanaman mangrove dilakukan di pematang tambak dengan skema wanamina, yaitu gabungan antara upaya penanaman mangrove dengan usaha perikanan. Kedepan, mangrove yang berhasil tumbuh akan dapat mendukung kehidupan dan habitat fauna di sekitar tambak.  

“Melalui kegiatan pemantauan mangrove ini, diharapkan bibit mangrove dapat terus kami pantau persentase kelulushidpan dan pertumbuhannya,” ujar Rena Sagita (Staf Manajer Humas dan Lapangan). “Sukses tidaknya bibit mangrove yang tumbuh dapat ditentukan dari kemampuannya dalam beradaptasi dengan substrat, salinitas, dan pasang surut di lokasi penanaman,” ujarnya lebih lanjut.

Hasil program adopsi mangrove ini akan dapat menghapus jejak emisi karbon di bumi karena mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon lima kali lebih banyak daripada tumbuhan lainnya. 

Kegiatan yang dimulai pada pukul 07.30-09.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan pendokumentasian hasil pemantauan untuk pelaporan kegiatan kepada pengadopsi mangrove. (RS/AP/ADM).

No comments:

Post a Comment